Takwa
diambil dari rumpun kata wiqayah yang
artinya memelihara (Tafsir Al-Azhar). Para ulama mengartikan Takwa adalah menjalankan
segala perintah dan menjauhi larangannya secara sembunyi dan terang-terangan.
1. Mengetahui
bahwa manusia itu lemah dan Allah adalah yang maha kuat.
2. Mengingat
mati
3. Mengingat
kebaikan Allah
Pada dasarnya manusia
adalah makhluk yang lemah karena ia tidak bisa hidup sendiri. Karena dalam
kehidupan manusia adalah makluk sosial yang membutuhkan bantuan dari orang
lain.
Mengingat mati merupakan
sarana yang menyadarkan bahwa hidup hanyalah sementara. Kita tahu bahwa mati
itu dekat tapi karena dekatnya kita tidak tahu kapan kita mati.
Mengingat kebaikan
Allah akan membuat kita terus bersyukur, karena banyaknya nikamat yang
diberikan sampai-sampai nikmat itu tidak terhitung jumlahnya.
Tetapi dari ketiga hal
diatas yang paling penting adalah Tholabul
ilmi (menuntut ilmu) karena dengan ilmu maka dapat diketahui lemahnya
manusia, kuatnya Allah dan kebaikan-kebaikan Allah. Ilmu merupakan suatu hal
yang wajib dicari oleh umat Islam, karena kewajiban muslim menjalankan setiap
detik kehidupannya sesuai dengan Islam.
Kehausan akan ilmu akan
membuat para pelajar akan selalu mempersiapakan diri ketika akan menimba ilmu.
Begitu cintanya sampai-sampai tidak tidur untuk tenggelam dalam manisnya samudera
ilmu. Rela begadang untuk mendapatkan ilmu, mempelajari kitab yang baru.
Menunggu berjam-jam sebelum sang guru atau kiai datang untuk mengajarkan ilmu.
Berjalan ketempat yang jauh untuk mengambil ilmu dari yang ahli atau ulama.
Rasulullah
mengibaratkan orang yang berilmu dengan orang yang ahli ibadah tanpa ilmu itu
bagaikan bulan purnama diantara bintang-bintang. Bagaimana kedudukan orang yang
berilmu itu adalah menerangi orang-orang yang tidak berilmu. Karena ditangan
mereka lah keberlangsungan Islam, mereka pewaris para nabi yang mengetahui
hukum-hukum Islam dan ditangan mereka lah nasib umat.
Ketika ketiga hal diatas
sudah terlaksanakan maka ketakwaan seseorang kan selalu terjaga karena
seseorang benar-benar sudah mengenal Allah. Dan hal-hal yang membawa kedalam
kemaksiatan tidak akan terlintas dalam pikiran, hati bersih selalu terisi
dengan cahaya Islam. Nuun wal Qolami
wamaa yashthuruun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar