Mus’ad bin Umair merupakan diantara banyak sahabat yang awal masuk Islam. Beliau adalah orang yang diangkat dan ditunjuk oleh Rasulullah menjadi duta pertama Islam. Mus’ab ikut menemani para pemuda dari suku Aus dan Khazraj kembali ke madinah setelah meraka membaiat Rasulullah di bukit shofa. Dan tujuan diikut sertakan Mus’ab adalah sebagai guru, pembimbing dan pengajar kepada meraka. Guru yang menerangkan Islam dan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an kepada mereka yang sudah muslim di Yastrib (Madinah) dan mengajak penduduk yang lain untuk masuk Islam. Dan juga menyiapakan Madinah sebagai tempat yang aman agar kelak Rasulullah dan muslim Makkah hijrah kesana.
Di Madinah Mus’ab tinggal di rumah As’ad az Zurarah. Mus’ab membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan mengajarkan Islam kepada kelompok-kelompok, kabilah-kabilah yang ada di Madinah. Mus’ab berhasil membuat penduduk Madinah hampir seluruhnya masuk Islam pada musim haji berikutnya karena kecerdasannya, kegigihan, kerja keras dan bantuan Allah SWT. Kelak musim haji berikutnya penduduk Islam Madinah berjumah tujuh puluh lebih membaiat Rasulullah dan mengajak Rasulullah hijrah ke Madinah.
Ketika sudah ada perintah dari Alah untuk hijrah maka beliau segera mengatur rencana kepergiannya untuk hijrah ke Madinah. Rencana itu diketahui oleh para kafir Quraisy maka munculah konpirasi pembunuhan Rasulullah, tetapi rencana itu gagal. Melihat Rasulullah yang telah lolos dari rencana pembunuhan, dan telah membangun sebuah masyarakat Islam di Madinah maka para kafir Quraisy kawatir kalau tidak segera dihentikan dakwah Muhammad ini maka ditakutkan akan semakin besar dan membahayakan kedudukan kafir Quraisy. Maka timbulah kesepakatan dari para pembesar Quraisy untun menghancurkan Islam sampai ke akar-akarnya dan menyerang madinah. Maka terjadilah perang antara Muslim dan kafir yang dimenangakan oleh orang-orang Muslim, peperangan ini dinamakan perang Badar karena tempatnya di Badar. Setelah itu meletuslah peperangan besar. Kemudian Perang Uhud, dimana Rasulullah menunjuk Mus’ab bin Umair sebagai pembawa bendera. Karena ketidak taatan yang kecil saja yang dilakukan beberapa anggota pemanah yang turun dari bukit ikut mengambil ghanimah karena menyangka bahwa umat Islam telah menang dan berhasil membuat musuh mundur dan kalah, padahal oleh Rasulullah udah di perintahkan agar tetap di posisinya dalam situasi apapun baik menang atau kalah. Maka dengan tidak disangka-sangka dibawah pimpinan Khalid bin Walid mereka para kafir menyerbu balik umat Islam dari arah bukit sehingga membuat orang-orang muslim kocar-kacir/ kacau balau.
Dengan cepat Mus’ab tanggap bahwa musuh akan mencari dan menuju Rasulullah untuk membunuhnya. Maka ia meneriakan takbir agar dapat mengalihkan perhatian musuh untuk mencari Rasulullah agar tujuan mereka berubah menuju padanya. Mendengar teriakan Mus'ab itu berkumpulah para kafir melawan Mus’ab, dengan beraninya Mus’ab di tangan kanannya membawa bendera ia tebaskan pedang dengan tangan kirinya. Dengan kelihainnya memaksa banyak musuh berkumpul di sekitarnya sampai akhirnya tangan kanannya putus terkena sabetan orang berkuda, dihiburlah dirinya sambil mengucapkan, “ Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa rasul”. Lalu diambilan dengan tangan kiri bendera itu sambil merunduk, ditebas pula tangan kiri oleh musuh, kemudian ia ambil bendera itu dengan kedua lengan yang masih sisa untuk melindngi bendera itu sambil mengucapkan kata-kata itu lagi, “ Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa rasul”. Akhirnya sebuah tombak mengenai tubuhnya hingga patah dan membuat ia jatuh dan meninggal.
Setelah peperangan reda Rasulullah melihat para syuhada dan menguburkan mereka, ketika tiba di dekat pembaringan jasad Mus’ab, bercucuranlah air mata rasulullah. Dilihatnya seorang Mus'ab hanya memakai sehelai burdah, yang apabila di taruh diatas kepalanya terbukalah kakinya, sebaliknya jika ditaruh di kakinya terbukalah kepalanya, maka Rasulullah memerintahkan untuk bagian kakinya ditutupi dengan rumput idzkhir. Dibacakannya ayat: “Di antara orang-orang mukmin terdapat pahlawan-pahlawan yang telah menepati janjinya dengan Allah.” ( QS al-Ahzab: 23) kemudian Rasulullah mengatakan,” Ketika di Makkah dulu, tak seorangpun aku lihat yang lebih halus pakaianya dan lebih rapi rambutnya dari padamu. Tetapi sekarang ini, dengan rambutmu yang kusut masai, hanya dibalut sehelai burdah.”
Sebuah untain kisah indah dari seorang pejuang Islam yang mencapai cita-cita tertinggi yaitu syahid di jalan Allah. Atas kepintarannya ia memilih Islam sebagai agamanya. Rela meninggalkan dunia untuk keridhoan Allah. Berjuang di jalan Allah tak kenal lelah, kesabaran dan kerja kerasnya dapat membuahkan hasil yang begitu luar biasa dengan Islamnya seluruh Madinah dari suku Aus dan Khazraj. Seluruh waktunya ia berikan untuk perkembangan dan kejayaan Islam. Yang paling berharga ia berikan nyawanya untuk Islam dan melindungi Rasulullah seorang yang dicintainya. Sebagai remaja atau pelajar maka cayoo! Jangan mau kalah. Dengan belajar dan terus belajar maka itulah jihadul akbar. Belajar ilmu umum dan ilmu agama secara seimbang. Itulah pilihan mau belajar atau malas-malasan dan pilihan bagi para pejuang Islam adalah “Hidup Mulia atau Mati Syahid.” (Huda lk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar