Semua umat mukmin
adalah saudara se iman, mereka dipersatukan dengan akidah untuk
mentauhidkan Allah. Sebagai contoh suku Aus dan Khazraj yang dipersatukan oleh
Allah melalui Islam, yang dulunya mereka bertahun-tahun selalu berperang,
tetapi setelah mereka memeluk Islam mereka bersaudara dan hidup damai. Ibarat
sebuah butiran tasbih yang dipersatukan dengan sehelai tali agar
butiran-butiran itu terikat dalam satu tali yaitu millah Islam.
Berbeda dengan persaudaraan
sedarah, persaudaraan akidah ini jauh lebih kuat lebih kuat, sebagaimana dulu
kaum muhajirin dengan kaum ansor yang saling tolong menolong menyukupi
kebutuhan saudaranya . Saat para muhajirin tidak memiliki apa-apa para kaum
ansor menerima dan membantu mereka, memberikan tempat tinggal dan memberikan
sebagian harta mereka untuk kaum muhajirin. Kasih sayang kaum Ansor kepada kaum
Muhajirin bahkan sampai melebihi diri mereka sendiri. Bahkan ada yang memberikan
istrinya yang sudah ia cerikan untuk saudaranya, tapi ada juga yang tidak mau
dikasih harta tetapi memilih ditunjukan pasar agar bisa mandiri mencari rizki
sebagaimana Abdurrafman bin ‘Auf yang memiliki semangat wirausaha tinggi.
Dengan kejujuran dan keuletannya akhirnya beliau bisa menjadi orang yang
berhasil dalam usahanya.
Ukhuwah adalah salah
satu nikmat yang diberikan oleh Allah kepada umat Islam. Nikmat yang membuat
umat Islam satu sama lain saling mencintai, mengasihi, menyayangi dan tolong
menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Walaupun mereka berbeda ras, suku,
golongan, kedudukan tetapi semua umat Islam adalah satu saudara dalam satu din
satu jalan satu tubuh yaitu Islam.
Ukhuwah adalah salah
satu karateristik masyarakat Islam pada masa Rasulullah di Madinah, selain iman
dalam hati mereka dan kekuasaan Rasulullah sebagai pemimpin mereka. Dengan
langkah pertama yaitu mempersatukan atau mempersaudaraan kaum Ansor dan kaum
Muhajirin. Masyarakat Islam yang pada waktu menjadikan ukhuwah sebagai pondasi
masyarakat Islam Madinah bertujuan agar dalam masyarakat Islam Madinah ada rasa
saling tolong menolong, sehingga dalam kehidupan umat Islam lebih ringan dalam
mengerjakan berbagai hal, semisal membangun rumah dan sebagainya.
Persaudaraan yang baik setiap
muslim yang paling sederhana dimulai dari mereka menahan gangguan kepada
saudaranya. Kemudian yang paling tinggi adalah mendahulukan saudaranya terlebih
dahulu darinya dalam hal keduniaan.
Banyak sekali yang
diajarkan oleh Rasulullah agar tumbuh rasa kasih sayang dan persaudaraan umat
Islam. Diantara yaitu dengan saling bersalaman dan mengucapakan salam saat
bertemu. Bermuka cerah dan bahagia saat bertemu dan mengucapakan selamat turut
bahagia ketika saudara berbahagia. Bersilaturahmi kepada saudara, teman dan
mereka yang kita kenal dan memberi hadiah kepada saudaranya diwaktu-waktu
tertentu. Dengan begitu kecintaan kita sesama umat Islam akan tumbuh subur,
sehingga bisa mengantarkan kepada surga, manisnya iman dan kebahagiaan yang
hakiki.
Maka dari itu sangat
dianjurkan apabila kita menginginkan itu semua kita harus menghindari hal-hal
yang bisa merusak ukhuwah tersebut. Salah satu hal yang dapat merusak ukhuwah
adalah diantaranya mengolok-olok, mencaci maki, menghibah, menggunjing, berburuk
sangka, memanggil dan memberi julukan yang tidak sepantasnya dan mencari-cari
kesalahan saudara kita. Hal-hal seperti inilah yang sangat perlu untuk
ditinggalkan agar hubungan persaudaraan sesama umat Islam berjalan baik. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar