Ibarat bangunan rumah yang bisa tegak karena pondasi yang
kokoh. ada sebuah cerita, suatu malam terbangunlah seorang anak kecil namanya
si Amin karena ada sebuah suara berisik-berisik di dalam tembok. Maka
didekatkanlah telingganya di tembok tersebut, dan didengarkanlah suara apa itu,
ternyata ada perdebatan kecil antara kerikil, semen, batu-bata, air dan labur.
Singkat cerita . . .
kerikil
berkata, "Kalau tidak ada aku pasti bangunan ini sudah roboh. "
(dengan nada sombong)
si semen
menyahut, “Kamu gk mungkin juga bisa tanpa ku, karena akulah yang meberikan
sifat pengeras pada tembok ini. “
labur menjawab,
“Sudah-sudah kalian itu semua mendiskusikan yang tidak penting, yang namanya
tembok itu yang tidak bisa kokoh seperti ini kalau tidak ada ak. ‘’
“Kata siapa tidak bisa bur labur, justru tidak
ada km kita bisa berdiri tegak” ,kata kerikil. “Pancinganku akhirnya sedikit
berhasil dia mengatakan kami berarti tidak dipungkiri kita semua bekerjasama,
“gumam labur dalam hati.
“Kalian
semua lupa ya bahwa akulah yang bisa meninggikan dan bisa membuat tembok tahan
keras, karena akulah sumber pokok tembok ini, “ kata si batu-bata.
Air
menengahi, “Kalaian semua tidak akan bisa padat tanpa aku, karena akulah yang
mempersatukan kalian. “
Kisah menarik dari dalam tembok, itulah sepenggal kisah
cerita si Amin pada suatu malam. Tembok bisa keras karena ada banyak unsur
campuran yang saling membantu satu sama lain, tidak ada yang paling penting
tapi semua penting. Ada air, pasir, semen, labur dan bata yang semuanya bersatu
padu. Di dalam organisasi pun harus seperti itu harus bersatu padu, ada
pemimpin, sekretaris, bendahara, bidang-bidang, dan anggota. Mereka semua tidak
bisa berdiri sendiri, berjalan dan menonjol sendiri, tetapi harus ada rasa dan kesatuan pemahaman visi dan misi agar dalam berjalannya organisasi bisa
lancar tetep tegak berdiri, dirasakan keeksisannya, tidak goyah oleh badai yang
merongrong tubuh oraganisasi tersebut.
Ibarat sebuah bangunan maka perlu dikokohkan sebuah
pondasinya agar tidak mudah runtuh, maka sebuah organisasi agar tidak hilang
satu persatu kadernya maka perlunya sebuah pemahaman yang benar dengan jalan
idiologi organisasi tersebut.
bagus, ayo dirawat terus blognya. sekedar usul, template mungkin perlu diganti yang warna cerah, syukur2 yang ramah SEO, mudah loadingnya. salam kenal dari PCPM Minggir. silakan berkunjung http://pcpmminggir.blogspot.com
BalasHapus