Apakah hal yang paling ringan??? Hal yang paling
ringan adalah meninggalkan shalat. Ketika meninggalkan untuk pertama kali akan
terasa ringan dan apabila dilakukan terus menerus maka akan terbiasa dan bisa
membuat berat untuk shalat ketika mendengar seruan adzan. Jadi sebuah perbuatan
yang dianggap remeh itu sebenarnya adalah perkara yang sangat berbahaya karena
sebuah kebiasaan yang buruk jika dilakukan terus menerus tanpa sadar tidak ada
peningkatan dalam hidup, maka kalau sudah sampai waktu yang ditetapkan belum
bertaubat maka akan celaka. Apalagi orang yang meninggalkankan solat, boleh kita
beranggapan bahwa bisa jadi ia melakukan perbuatan dosa lainnya.
Dalam
Al-Quran Allah SWT berfirman, “
Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu
menutupi hati mereka”. ( QS. Al-Muthaffifin: 14)
Jadi perbuatan-perbuatan dosa itulah yang akan
menutupi hati mereka, karena diibaratkan dosa itu seperti titik hitam, jika
terus menerus melakukan dosa maka titik hitam itu akan menutupi hati itu,
sehingga menjadi sulit hidayah dan nasehat akan masuk.
“ Sesungguhnya orang yang beriman jika
melakukan suatu dosa, maka dosa itu menjadi titik hitam di dalam hatinya. Jika
dia bertaubat dan mencabut serta berpaling (dari perbuatannya) maka
mengkilaplah hatinya. Jika dosa itu bertambah, maka titik hitam itupun
bertambah hingga memenuhi hatinya.” ( HR At-Tirmidzi)
Hidupnya
hati adalah dengan melakukan ketaatan, sehingga dengannya maka hati akan
bersinar dan akan memudahkan beramal shaleh sebagaimana Allah SWT akan
memberikan jalan kemudahan kepada orang yang bertakwa, ( QS. Al-Lail: 5-7). Dan
Allah akan memberikan jalan kesukaran ketika melakukam dosa dan maksiat, ( QS.
Al-Lail: 8-10).
Bagaimana
sebuah dosa kecil yang tidak dihiraukan dan dilakukan terus menerus maka itu
tanpa disadari akan berakibat fatal, karena cahaya hati itu akan tertutup dan
itu berarti ia akan sulit untuk melakukan ketaatan dan ketakwaan. Karena lebih
memilih nafsu-nafsu syetan daripada menuju ridha ilahi. Dengan tertutup hati
dimana hati adalah tempat menerima hidayah dan nasehat yang baik maka akan
sangat sulit keluar dari keburukan ini. Kecuali kalau ia mau menjemput hidayah
dan kebaikan dengan mendekati orang shaleh dan mau melakukan amal shaleh yang
sederhana.
Melihat
berharganya sebuah hati maka jangan sekali-kali meremehkannya, karena kita
tidak tahu kalau dengan kemaksiatan atau perbuatan dosa yang kita lakukan maka
itu akan mengantarkan ke dalam lubang penyesalan. Walaupun setiap takdir
manusia sudah ditetapkan tempat akhirnya baik yang akan menghuni surga atau
neraka, tetapi Rasulullah memerintahkan agar tetep beramal, karena
masing-masing akan diberi kemudahan menuju kepada apa yang diciptakan untuknya.
Sekali-lagi
dosa kecilpun akan menjadi besar jika itu dilakukan terus menerus, sebagaimana
peribahasa Indonesia “ Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”. Luarbiasa
bukan, nah alangkah mudahnya melakukan dosa baik yang kita sadari atau tidak
kita sadari, maka diperlukan kita untuk muhasabah diri dan saling menasehati
agar tidak terjerumus kedalam lubang kehinaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar