Musik

Kamis, 26 Desember 2013

Konsekuensi dari Sebuah Ucapan

Sudah menjadi aktivitas yang menyatu dengan kehidupan dan tidak bisa dipisahkan, bahwa setiap makhluk baik manusia dan hewan memerlukan komunikasi untuk saling beriteraksi. Dengan komunikasi kita bisa mengutarakan apa yang kita inginkan dan memahami orang lain.
Dalam dunia modern sekarang dengan beragam agama ada ditengah-tengah kita, maka tidak jarang bahasa yang khusus untuk ajaran tertentu tetapi digunakan oleh agama yang lain, entah karena ikut-ikutan atau sebagai bahasa komunikasi saja.
Sebagai contoh ucapan salam yang ada di Islam, tetapi dari agama non Isam ada yang menggunakannya. Kadang mereka ucapkan kepada orang Islam sendiri karena kebiasaan mereka atau aktifitas nya selalu berada ditengah-tengah mayoritas muslim.

Mereka ada yang sudah tahu artinya dan tidak begitu berpengaruh dengan keyakinannya maka hal itu sah-sah saja mereka mengucapkannya. Tetapi kadang ada ajaran agama tertentu yang dalam mengucapkan salam itu diplesetkan sehingga berubah makna dan artinya.
Tetapi dari sebuah ucapan itu kalau kita tahu artinya maka kita akan tahu, maumenolak ataupun mau mengucapkannya. Kalau dari kata-kata tersebut bertentangan dengan keyakinan kita maka kita akan menolaknya. Semisal ucapan syahadat dalam Islam “ Asyhadu anla ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah” yang mana ucapan ini adalah kata-kata yang diucapkan ketika orang akan masuk Islam. Maka orang Non Islam yang sudah tau artinya maka ia akan menolak mengucapkannya, karena tahu konsekuensi dari sebuah ucapan tersebut. Sebuah dua kalimat syahadat yang menjadi pokok dari inti ajaran Islam “ Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Sebuah kata yang pendek tatapi banyak dan penuh konsekuensi dari sang pengucap. Ketika syahadat diucapkan maka kita memiliki kewajiban untuk tidak sekalipun menyekutukan Allah karena kita sudah bersaksi bahwa Allah adalah satu-satunya sesembahan yang haq. Kemudian kita mengimani bahwa Muhammad adalah rasul Allah, mengimani apa yang dibawa, melaksanakan apa yang diperintahkan, dan menjauhi apa yang dilarang.
Selain syahadat terkadang adalah sebuah “ ucapan selamat Natal”  menjadi sebuah pro kontra, karena sebagian orang Muslim tidak mau mengucapan itu. Karena mereka berkeyakinan bahwa dengan ucapan selamat itu secara jelas ikut bahagia, yang mana dalam keyakinan mereka akidah mereka bertentangan dengan orang yang merayakan Natal. Karena umat Islam Islam hanya percaya hanya ada satu Tuhan saja. Kembali kepada konsekuensi dari syahadat tadi yang mana kesyirikan itu dilarang dalam hal yang menjadi pokok menjadikan dan membedakan ia dengan non Islam.

Sebagaimana kalau kita melihat saudara atau teman kita menempeleng orang, apakah kita akan mengucapkan selamat kepada yang menempeleng orang itu. Tentu tidak, karena dengan mengucapkan selamat berarti kita ikut mendukungnya  dan aniaya. Berati kita sama saja mengizinkan perbuatan tersebut, tidak beda dengan orang Islam jika tidak mau mengucapkan selamat. Karena suatu hal tidak ingin mendukung, mengizinkan dan membiarkan perbuatan yang benar-benar dilarang oleh agamanya. Sebagaimana orang netral mengatakan “ kenapa harus dipermasalahkan orang Islam tidak mengucapakan, toh tidak ada bedanya ketika kita tidak diucapin ucapan selamat ulang tahun.” ^^ @lukmen19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar